Dragon Age: Inquisition
Jagat Play
HomePlayStation
PlayStation November 24, 2014 Author: Pladidus Santoso 26
Review Dragon Age – Inquisition: Pengalaman RPG Super Epik!
Hampir semua gamer penggemar RPG Barat yang sempat mencicipi Dragon Age Origins di masa lalu tentu sangat memahami pesona franchise racikan Bioware yang satu ini. Kesempatan untuk menikmati sebuah petualangan keren di dunia fantasi penuh dengan iblis dan naga yang harus dimusnahkan, Dragon Age juga mengusung kekuatan Bioware di dalamnya – sebuah skenario penuh pilihan dan rangkaian konsekuensi yang harus dihadapi. Sayangnya, pesona tersebut sempat terenggut di seri kedua yang akhirnya berbuntut pada banyak kritik pedas. Bioware berjanji akan “memperbaiki” nama besar franchise tersebut di seri terbaru – Dragon Age: Inquisition yang akhirnya meluncur ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran akan pesona seperti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, ia memang tampil sebagai seri dengan kualitas visualisasi yang mumpuni, apalagi dengan rangkaian desain karakter dan dunia dari Bioware yang memesona. Kembali ke akar Origins dengan menyuntikkan mode tactical di dalamnya, Inquisitions ternyata menawarkan lebih dari sebuah game action RPG yang selama ini Anda kenal. Ia tampil sebagai proyek generasi terbaru yang tidak hanya tampil lebih memesona secara kosmetik, tetapi juga menawarkan fitur baru yang kian memperkaya pengalaman yang ada.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Dragon Age: Inquisitions ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pengalaman RPG super epik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Thedas tampaknya tidak pernah punya kesempatan untuk bernapas lega. Cobaan demi cobaan terus menghantui dunia yang seharusnya indah. Dan kali ini melibatkan Evelyn – karakter utama kami di Dragon Age: Inquisition.
Langit Thedas yang robek dengan pilar hijau raksasa ini menjadi sumber ancaman baru.
Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya Evelyn. Namun kekuatan hijau yang kini mengalir di tangannya – Anchor ternyata punya kemampuan untuk mengendalikan portal dunia Iblis dan Thedas. Ia menjadi ujung harapan Thedas untuk bangkit kembali.
Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
Di tengah kosongnya kepemimpinan, Thedas butuh kekuatan baru untuk memimpin dan mengembalikan stabilitas. Atas alasan inilah The Inquisition dibangun.
0 komentar:
Posting Komentar